Menyambut Matahari

7.4K 355 1
                                    

Aku melihat arah suara itu. Sebenarnya aku ingin kesana. Namun tidak jadi karena Sam yang memikul sekarung rumput segera kearahku.

"Kau menungguku?" Tanyanya. Mendekati aku dan kudaku. Dia memberi salam dengan Paman.

Aku mengannguk. "Kau tampak cantik dan anggun ketika naik kuda putih itu" pujinya. Membuat pipiku merona.

"Aku ingin ketempat bagus yang kau ceritakan kemarin" pintaku.

"Kau ingin ke danau dekat hutan?" Tanya Sam. Aku mengangguk semangat.

"Kemana kalian akan pergi?" Tanya Paman.

"Ke Danau didalam hutan" jawab Sam.

"Disana berbahaya" ujar Paman berusaha menggagalkan kepergian kami.

Aku dan Sam hanya mengeluarkan Ekspresi melecehkan. Lalu dengan santai kami berjalan pergi. Kami masuk kedalam hutan. Disepanjang jalan setapak itu terdapat banyak pekerja mungkin tidak hanya dari ladang paman. Mereka mncari buah buahan segar, ataupun mengumpulkan rumput rumput.

Hingga kami sampai ditempat tujuan. Benar saja kata Sam, danau itu sangatlah indah. Bagaikan pecahan dari surga. Danau yang berwarna kehijauan, disinari matahari bak berlian yang menyala nyala. Angsa angsa berjalan diatas danau indah itu, menambahkan suasana kebindahan tiada tara danau.

"Woaaahhh" ujarku berdecak kagum.

Kami duduk ditepi danau. Dengan kuda yang ditaruh agak jauh dari kami.

"Aku rasa aku ingin pulang kembali ke Vienna" ujar Sam membuatku terperangah.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Tidak sih aku bercanda" ujar Sam tertawa. Aku memukul pundaknya keras lalu memeluk tubuhnya. Bau badannya masih bau denhan keringat, tapi aku enggan melepaskannya. Bau tubuhnya membuatku nyaman. Membuatku merasa memiliki kakak laki laki.

Errrr errrr errrr

Kami terkaget dengan suara jegeran Kuda putih baru paman yang mengangkat angkat kakiknya. Berusaha melepaskan tali laso dilehernya. Aku dan Sam segera berlari ke Kuda Putih itu.

Betapa terkejutnya kami ketika melihat ada Ular yang sebesar lenganku berusaha mendekat ke Kuda putih itu. Sam mengambil galah untuk mengusir ular itu. Aku pun berusaha menyelamatkan kuda putih milik Paman. Aku tidak ingin memiliki masalah dengan Paman karena kuda putih paman mati karena bisa ular.

ssssss

Desisan Ular sedikir membuatku takut. Sam segera mengusir ular itu dengan galahnya. Seketika kami terkejut ular itu melompat tinggi. Hingga.

Cetekkk.

Aku terperajat kakiku digigit oleh olar itu. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Pandanganku gelap, aku jatuh tak sadarkan diri.












Apakah ini rasanya mati. Tidak merasakan apapun, diliputi ketakutan didalam kegelapan.

Apakah ini rasanya mati. Ketika masa lalu kembali terngiang. Bahkan memori memori yang tak begitu teringat ikut terputar juga.

Aku mendengar sebuah suara yang sangat samar. Tapi suara itu sangat familiar.

Ayah

Aku yakin itu suara Ayah. Tapi aku tidak melihat bayangannya.

Apakah ini sudah waktunya aku pulang?

Menemani ayah yang sudah terlalu lama seorang diri?

Haruskah aku bahagia ataukah haruskah aku bersedih?

Aku membuka mataku terbelalak. Seolah roh baru saja kembali ke tubuhku. Nafasku memburu, dadaku sesak adanya.

"Kau sudah bangun sayang?" Tanya seseorang yang sedari tadi memelukku hangat. Sangat hangat.

Aku mengangguk. Paman segera bangkit dan berteriak memanggil dokter dan para pembantunya.

Ibuku yang pertama kali datang. Beliau memelukku. Baru kali ini aku merasa hangat pelukan ibu. Ibu menangis dalam pelukannya.

"Jangan tinggalkan ibu lagi. Mengerti?" Tanya ibu halus. Ibu tak pernah sehalus ini.

Dokter memeriksa. Dia mengatakan kepada paman aku sudah baik baik saja. Paman memelukku lagi dengan erat.

Ada apa denganku, mengapa aku merasakan rasa ini. Mengapa aku merasa perasaan yang berbeda dengan paman.

Didalam pelukannya, mengapa aku menginginkannya menjadi milikku.

Aku membalas pelukan paman.

Apa ini cinta?

***************************

Dier my cute reader.

Heheheh, maaf ya verry late post. Soalnya this cute author kemarin lagi UTS. Tetep ikutin keseruan dan kegejean cerita ini yahhh. Big kiss and hug. {Mesum}

A Perfect Sin (complete)Where stories live. Discover now