22| Is Everything Fine?

331 43 0
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Hal yang pertama kali Kaila lihat adalah penampakan segerombolan ibu-ibu komplek yang sedang melakukan senam aerobik. Kegiatan yang rutin dilaksanakan pada minggu pagi.

Kaila mengerahkan pandangan mencari keberadaan sang Ibu. Ingin bertanya di mana letak posisi garam yang biasa ada di rak dapur.

Saat tengah fokus mencari posisi Ratna. Mata Kaila menangkap sosok laki-laki yang tubuhnya hanya berbalut singlet putih dan celana jersey kuning. Refleks ia menutup mulut agar tawanya tidak meledak kala tubuh itu bergeol sesuai ritme.

Namun sedetik kemudian tawanya keluar saat lagu berganti menjadi DJ remix Mama Muda. Untung saja tawa itu tidak menarik perhatian mereka di sana, karena memang lagu yang diputar sangat keras.

"Aku suka body goyang mama muda~ mama muda~"

Kaila berbalik, mengatur napas sampai kemudian dirasa mampu untuk menahan tawanya ia kembali berbalik, berjalan mendekati sang Ibu yang sudah diketahui posisinya. "Bu, garam di mana?" katanya setengah berteriak.

"Hah? Apa? Kamu ngomong apa?" balas Ratna keras. Dengan tubuh yang bergerak mengikuti instruktur.

"Garam, Bu. Garam!" bisik Kaila kencang.

"Oh udah habis. Beli aja sana."

Kaila mendengus, lalu kembali berjalan menuju rumah. Sebelum benar-benar berlalu, sekali lagi ia melihat pemandangan yang cukup menggelitik perut. Posisi instruktur di depan sana tidak ada artinya, karena laki-laki itu bergoyang sesuai kehendaknya. Kaila menahan tawa lalu buru-buru masuk ke dalam rumah.

Butuh waktu beberapa detik bagi pemuda yang masih larut dalam gebrakan ibu-ibu komplek ini untuk turut memutar balikan tubuhnya. Ujung bibir tertarik sempurna. Kalau bukan karena mendengar gelak tawa yang ia hafal siapa pemiliknya. Agam tidak akan sadar dengan kehadiran Kaila di sana.

"Tarik Agam, semongko!" ucap salah satu ibu yang ada di sebelahnya.

Tersadar. Laki-laki itu kembali bergoyang dan turut berteriak heboh, meramaikan suasana di pagi minggu ini.

°°°

Terkadang, di dalam pertemanan kita membutuhkan manusia seperti Rizal. Yang tidak kenal kata tidak enakan dalam menasehati teman.

Siang ini, Kaila mengajak teman-temannya untuk makan di rumahnya. Entah dapat energi dari mana, ia memasak banyak makanan. Bahkan Ratna pun sempat terheran-heran dengan sikap Kaila hari ini.

"Kenapa gak lo aja yang ajak langsung? Barang tinggal ke depan juga." heran Rizal saat Kaila memintanya untuk mengundang Agam ke rumah. Laki-laki itu kini berbaring santai di sofa ruang tengah.

Kaila merapatkan bibirnya, diam-diam merutuk dalam hati. Kepala itu tampak menggeleng tegas. "Lo tau kan gue sama dia masih marahan?"

"Udahan ngapa. Udah pada gede kelakuan jangan kayak bocah. Lo berdua udah berbulu semua anjir. Malu sama umur, berantem mulu kerjaannye."

The Apple of My EyeWhere stories live. Discover now